Buka Bersama Lebih Bermakna

Kegiatan buka bersama bukan sekedar kumpul-kumpul semata..

Bukber bisa menjadi petaka bisa juga penuh makna berpahala..

Agar lebih bermakna, setidaknya perkara berikut menjadi perhatian:

A. Shalat Tepat.

Jangan sampai saat bukber shalat maghrib diakhirkan, isya diabaikan..

Allah Ta’ala berfirman,

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan” (QS. Maryam: 59)

Allah menggandeng perihal menyia-nyiakan shalat dengan memperturutkan hawa nafsu..

Dan keduanya saling berkaitan..

B. Hindari Kemungkaran.

Kerap dijumpai kekeliruan dan kemungkaran saat bukber seperti makan minum dengan tangan kiri, berlebih-lebihan serta tabdzir (pemborosan), dan semisalnya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangan.

Bila tidak mampu, hendaklah ia merubahnya dengan lisan.

Jika tidak juga mampu, hendaknya ia mengingkari dengan hati dan inilah selemah-lemah iman..” (HR. Muslim: 49)

C. Sisipkan Nasihat.

bulan Ramadhan, lebih mudah bagi kita menerima nasihat..

tidak harus dari ustadz..

bisa juga bacakan satu ayat..

pemberi nasihat bukan berarti harus bebas dari noda maksiat..

Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,

"Sekiranya seorang muslim tidak memberikan nasihat kepada saudaranya melainkan jika dirinya telah menjadi pribadi sempurna niscaya tidak akan ada orang yang memberi nasihat.." (Mawai’zh lil Imam)

Jadikan perjumpaan dan perpisahan kita saat bukber senantiasa dalam naungan ridha Allah ta'ala..

@sahabatilmu

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Buka Bersama Lebih Bermakna"

Post a Comment