Mudik Kampung Akhirat & Mudik Kampung Dunia

Rasa gembira dan rasa takut

benar, mudik lebaran ke kempung dunia membuat hati terasa gembira dan bahagia

Tapi, mudik ke kampung akhirat, sebagian takut dan cemas, iya karena Al-wahn, cinta dan takut mati

Dinanti-nantikan dan dihindari

Iya, betapa bahagia ketika mendapat cuti liburan panjang akan mudik kampung dunia

Tapi, mudik kampung akhirat dihindari, dicemaskan bahkan sekedar berita kematian saja sudah ngeri

Persiapan mudik

Benar, mudik lebaran mempersiapkan segalanya, baju terbaru, kendaran performa terbaik, senyuman dan suasana menyenangkan

Tapi, mudik akhirat? Seadanya?  tidak tahu bekalnya apa? Bahkan tidak ada yang siap mudik sekarang juga

Buah tangan mudik

iya, bahagia sekali bisa membawa buah tangan oleh-oleh bagi mereka yang dikampung, buah tangan tidak seberapa tetapi bernilai

tapi, buah tangan mudik akhirat belum jelas? Karena tempat persinggahan belum tentu bertemu

Selama merantau

benar, selama merantau, hidup seadanya, pakaian, makanan dan tempat tinggal, yang penting pulang kampung sukses dan membawa semua keberhasilan di perantauan

tapi, mudik akhirat telah dilupakan, pura-pura lupa atau sengaja dilupakan, malah bermegah-megah di tanah perantauan, sejatinya tanah perantauan semu

Kitalah perantau itu

sekedar lewat, sebagaimana musafir yang mampir sebentar di bawah pohon kemudia pergi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”(HR. Tirmidzi)

Sudah pasti ! Kita pasti akan mudik ke kampung akhirat

Allah berfirman.

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”(an-Nisa:78)

http://muslimafiyah.com/mudik-kampung-akhirat-dan-mudik-kampung-dunia.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mudik Kampung Akhirat & Mudik Kampung Dunia"

Post a Comment