Menumbuhkan Sifat Tawadhu' #1

Oleh: Ust. Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman

MUQODDIMAH

Makin berisi makin merunduk. Begitulah peribahasa 'ilmu padi' yang sering kita dengar. Dalam syari'at Islam yang mulia pun diajarkan hal yang serupa, sifat dan sikap tawadhu'.

Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menyebutkan pujian bagi orang-orang yang tawadhu' dan mengancam orang yang sombong. Tidak ada keutamaan seseorang terhadap yang lain kecuali nilai takwanya.

Alloh عزّوجلّ  berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Alloh ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. al-Hujurot [49]: 13)

Maka yang menjadi ukuran adalah ketakwaan, bukan banyaknya harta, tingginya pangkat atau kemuliaan nasab. Takwa adalah barometer dalam segala perkara. Tidak akan bermanfaat harta, pangkat dan keturunan kecuali diiringi dengan takwa. Salah satu perangai ketakwaan yang dianjurkan dalam agama adalah sifat tawadhu'.

Sumber: [Sumber: Majalah Al-Furqon No.103 Ed.11 Th. Ke-9_1431/2010]

Dipublikasikan oleh:
http://grup-mari-belajar-islam.blogspot.com/2015/07/menumbuhkan-sifat-tawadhu.html?m=0

Semoga bermanfaat…Mari Belajar Islam

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menumbuhkan Sifat Tawadhu' #1"

Post a Comment