Mata lebih terjaga dari memandang yang haram (semoga)..
Lisan lebih terkendali dari membicarakan orang (harapan)..
Hati lebih tertata menahan berburuk sangka (harusnya)..
A. Tak Mau Sia-Sia.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ
وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ
وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa
tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta,
Maka Allah tidak membutuhkan (sia-sia) dari (puasa)nya saat
dia meninggalkan makanan dan minumannya..”
(HR al-Bukhari: 1903, Abu Daud: 2362, Tirmidzi: 707)
B. Dibuka Ditutup
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
”Apabila
tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan
setan dibelenggu..” (HR. al-Bukhari: 3277, Muslim: 1079)
Segala jalan kebajikan terbuka..
Seluruh sarana keburukan semakin tertutup..
Ramadhan.. Saat tepat untuk semakin taat dan mulai berhenti
maksiat..
Lalu langgengkan di bulan selanjutnya..
@sahabatilmu
Belum ada tanggapan untuk "Saat Tepat Berhenti Maksiat Di Bulan Ramadhan"
Post a Comment