I’tikaf Sang Bunda

Sebagian wanita sangat bersemangat beribadah di 10 hari terakhir ramadhan..

Hingga ia merasa sedih tak bisa turut beri’tikaf bersama kaum pria.

Ketahuilah…

Menetapkannya para wanita di rumah-rumah mereka akan lebih baik.

Bahkan dalam perkara shalat yang merupakan ibadah wajib harian..

A. Lebih Baik Di Rumah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ummu Humaid radhiyallahu ‘anha,

وَصَلاَتُكِ فِى دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاَتُكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِى

”(ketahuilah) shalatmu di rumahmu lebih baik dari shalatmu di masjid kaummu.

Dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalatmu di masjidku (Masjid Nabawi)..”

(Hasan, HR Ahmad: 27135)

Apa yang bisa terjadi kala para ibu turut i'tikaf di masjid..

Dan anak-anak kecil ikut serta bersama sang bunda..?

Mereka akan bermain dan berlarian ke sana kemari..

Belum lagi tangis dan canda anak-anak memecah ketenangan beribadah..

B. Bantu Kebaikan

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan” (QS al-Maidah: 2)

Peran "suci" kaum wanita di rumah mereka, (semoga) setara dengan pahala para lelaki yang i’tikaf di masjid.

C. Kebaikan Bagi Semua

Sebagaimana pula keutamaan lailatul Qadr bukan hanya diperoleh bagi yang i’tikaf semata.

Adh-Dhahak menuturkan,

"Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar.." (Lathaiful Ma’arif: 341)

D. Doa

Rasulullah berpesan kepada Aisyah radhiyallahu 'anha..

Dan tentunya petuah penting untuk kita semua..

Bila menjumpai lailatul Qadr hendaklah berdoa:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Ya Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf maka maafkanlah aku”

(Shahih, HR. at-Tirmidzi: 3513, Ibnu Majah: 3850)

Semua berperan menurut kapasitas masing-masing..

Wanita juga..

@sahabatilmu

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "I’tikaf Sang Bunda"

Post a Comment