Mudik (Tetap) Berpahala

Saat dalam perjalanan, kita tidak bisa beribadah "normal" seperti ketika di rumah..

Shalat di jama' (dan atau qashar)..

Terkadang bila perjalanan melelahkan, kita pun tak berpuasa..

Namun, bisa saja pahala tetap kita dapatkan..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“apabila seseorang sakit atau bepergian maka dicatat untuknya (pahala) sebagaimana amal yang biasa ia lakukan saat di rumah atau ketika sehat..” (HR. al-Bukhari: 2996)

Keuntungan besar bagi mereka yang merutinkan suatu amal kebajikan..

Hingga pun saat tak melakukan tetap terhitung pahala seperti bila ia kerjakan..

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala yaitu amalan yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit.." (HR Muslim: 783, Kitab shalat orang yang bepergian dan qasharnya)

Teruslah beramal shalih.. Walau dirasa sedikit..

Hingga ketika kita sedang tak melakukannya pun terhitung berpahala serupa..

@sahabatilmu

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mudik (Tetap) Berpahala"

Post a Comment