Renungan Sepuluh Terakhir Di Bulan Ramadhan

Oleh: Fuad Hamzah Baraba', Lc

Nabi shalallahu alaihi wa sallam selalu bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir melebihi kesungguhan beliau pada hari-hari yang lainnya.

Dan ini menunjukan bahwa beliau selalu bersungguh-sungguh dalam ibadah kapanpun, bahkan kesungguhan beliau semakin bertambah ketika memasuki sepuluh terakhir bulan ramadhan.
Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan:

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله.
(البخاري و مسلم).

"Nabi shalallahu alaihi wa sallam apabila telah masuk sepuluh
terakhir bulan ramadhan
menguatkan sarungnnya
(bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya". (HR. al-Bukhari & Muslim).

Bahkan tidak segan-segan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam membangunkan putri dan menantunya.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam
Mengetuk pintu mendatangi Fatimah dan Ali di malam hari, Beliau mengatakan kepada keduanya:

ألا تقومان فتصليان

Tidakkah kalian berdua bangun, untuk shalat.

Subhanallah, pemandangan yg sangat indah dalam keluarga kenabian.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata: (Fathul Bari: 4/270):

Faidah hadits idza dakhola al-'asyru, dalam hadits ini terdapat antusias Nabi shalallahu alaihi wa sallam dalam bermudawamah shalat malam pada sepuluh terakhir, dan ini menunjukan akan anjuran untuk membaguskan akhir amalan, semoga Allah menutup untuk kita amal yang bagus, aamiin.

Tidak seperti kebanyakan orang saat ini yang justru menutup amalannya dengan sesuatu yang buruk, wal 'iyadz billah.

Mudah-mudahan Allah Ta'ala menjadikan kita hamba-hambanya yang dapat menutup ramadhan dengan sebaik-baik amalan, dan kita dijadikan sebagai orang-orang yang akan dibebaskan dari api neraka.

آمين يا رب العالمين

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Renungan Sepuluh Terakhir Di Bulan Ramadhan"

Post a Comment