Seakan

Seakan besok berlebaran..
Peserta i'tikaf pagi tadi mulai pulang bertebaran..

Seakan besok berhari raya..
Sudah banyak yang ucap selamat tanda bahagia..

Seakan amal kita diterima..
Puasa, shalat, sedekah, adakah benar adanya..

Ramadhan..

Bulan yang katanya dinanti..

Namun sebentar lagi akan pergi..

Iya.. pergi meninggalkan kita yang masih tertegun..

Melihat al-Qur'an yang masih jauh dari target bacaan..

Antara asa dan nyata..

Menyesali shalat malam yang kerap terabaikan..

Antara idealita dan realita..

Memandangi kembali sedekah yang tak jadi dibagikan..

Antara impian dan kenyataan..

Ma’la bin Al-Fadhl rahimahullah bertutur,

“Generasi terbaik umat ini memanjatkan doa kepada Allah sejak enam bulan SEBELUM-nya untuk berjumpa dengan Ramadhan..

Dan berdoa selama enam bulan BERIKUT-nya agar ibadah puasa mereka diterima oleh Allah..”

Yahya bin Abi Katsir rahimahullah bersaksi bahwa diantara doa mereka adalah,

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِيْ رَمَضَانَ وَتُسَلِّمْهُ مِنِّيْ مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah sampaikanlah aku kepada Ramadhan, dan sampaikanlah Ramadhan kepadaku..

Dan terimalah ibadah Ramadhan daripadaku dengan penuh kerelaan..”

(Lathaif Al-Ma’arif oleh Ibnu Rajab, hal. 376 tahqiq As-Salus tanpa sanad)

tidak setiap orang berkesempatan bertemu ramadhan nan di nanti..

dan tidak setiap yang menjumpai ramadhan, bisa bijak memanfaatkan kesempatan dengan penuh arti..

@sahabatilmu

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Seakan"

Post a Comment