Memasuki sepuluh hari kedua Ramadhan akan bertebaran riwayat,
وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
"Ramadhan adalah bulan yang awalnya berupa rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka..”
(Lemah, riwayat Ibnu Khuzaimah: 1887, al-Mahamili dalam 'Amali: 50, Silsilah adh-Dha'ifah: 871, 1569 al-Albani)
Hal tersebut tidaklah benar..
Adapun yang shahih dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَة
"... dan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendakiNya..
Demikian itu terjadi di setiap malam (Ramadhan).." (Shahih, HR Ibnu Majah: 1642)
Ramadhan itu..
Setiap harinya adalah rahmat..
Sepanjang waktunya merupakan ampunan..
Seluruh malamnya pembebasan dari api neraka..
Lalu..
Mengapa harus dibatasi dengan membagi tiga periode..?!
Jangan membatasi nikmat Allah yang luas..
@sahabatilmu
Belum ada tanggapan untuk "Membagi Tiga Ramadhan"
Post a Comment